kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat, rahmat dan ridho-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas materi karya tulis “asal usul kota tanjung pinang menjadi kota gurindam” tugas ini berisi uraian mengenai tugas sejarah mencari tahu mengapa tanjung pinang menjadi kota gurindam
Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan guru yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari kalau dalam menyusun tugas ini masih jauh dari kata sempurna . oleh sebab itu dengan hati yang terbuka , saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
daftar isi
I.
Pendahuluan
a.
Latar belakang
b.
Tujuan penelitian
c.
Metode penelitian
II.
Pembahasaan
III.
Penutup
a.
Kesimpulan
b.
Saran
I.
Pendahuluan
a. Latar belakang
Setiap kota biasanya
punya julukan khas. Sejak 2002 kota ini dikenal dengan nama Kota Gurindam.
Bangsa kita maupun bangsa lain yang memiliki rumpun Melayu pasti mengenal Raja
Ali Haji sebagai Bapak Bahasa Indonesia yang juga pahlawan nasional dengan
karya agungnya “Gurindam Duabelas.” Raja Ali Haji adalah kelahiran Pulau
Penyengat, Tanjungpinang.
Sebagai kota otonom
Tanjungpinang terus bertumbuh dan berkembang. Berbagai penghargaan nasional
diraih seperti di bidang pembangunan, kebersihan, pahlawan nasional, karang
taruna dan sebagainya. Meski slogan Kota Gurindam sudah tepat tapi rasanya ada
yang kurang, akhirnya didapati kata yang pas, yaitu pantun. Itu sebabnya, pada
29 Juli 2007 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dideklarasikan Tanjungpinang
sebagai Negeri Pantun. Dan, kota ini pun dipopulerkan sebagai “Kota Gurindam
Negeri Pantun”
aikan tugas materi karya tulis “asal usul kota tanjung pinang menjadi kota gurindam” tugas ini berisi uraian mengenai tugas sejarah mencari tahu mengapa tanjung pinang menjadi kota gurindam
Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan guru yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari kalau dalam menyusun tugas ini masih jauh dari kata sempurna . oleh sebab itu dengan hati yang terbuka , saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
b. Tujuan penelitian
Untuk memberi
wawasan,pengetahuan dan pembelajaran tentang asal usul kota tanjung pinang
menjadi kota gurindam. Dan diberi julukan gurindam untuk mengenang karya Raja
Ali Haji, Gurindam juga merupakan singkatan Gigih, Unggul, Ramah, Indah, Damai,
Aman, Manusiawi.
c. Metode Penelitian
Dalam
menyusun tugas ini kami menggunakan metode penelitian dengan mengunakan
internet ( membuka situs tentang sejarah Kota Tanjung Pinang menjadi Kota
Gurindam) dan mendapat banyak penetahuan tentang Kota Tanjung Pinang.
II. Pembahasan
a. Pengertian
Kota Tanjungpinang terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2001
Tanggal 21 Juni 2001 dengan Luas wilayah 239,5 km2, terdiri dari
131,54 km2 daratan dan 107,96 km2 lautan.
Ada 7 misi Kota Tanjungpinang yaitu peningkatan sumber daya manusia.,
pemberdayaan masyarakat, mengembangkan tata nilai kebudayaan melayu,
pengembangan dan peningkatan infrastruktur, menjalin dan mengembangkan hubungan
kerja sama dalam dan luar negeri, melihara dan memantapkan stabilitas politik,
ekonomi, sosial budaya, keamanan dan ketertiban masyarakat, meningkatkan
kualitas dan kuantitas aparatur pemerintah.
Kota Tanjungpinang selain unik, juga sangat khas. Unik, karena sejak tahun
2002 menjadi kota otonom yang dipimpin oleh seorang perempuan sebagai walikota
hingga tahun 2012 (dua periode). Khas, karena Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau
itu sangat kental dengan budaya Melayu, bahkan telah dicanangkan sebagai “Kota
Gurindam Negeri Pantun.”
Paling mendasar dan argumentasi menamakan Tanjungpinang Negeri Pantun
adalah mengingat dan mengenang putra terbaik bangsa Melayu (Indonesia) yang
lahir, hidup, serta berkarya di Pulau Penyengat pada masa Kerajaan Melayu Riau,
yang bernama Haji Ibrahim atau yang dikenal dengan nama Haji Ibrahim Datuk Kaya
Muda Riau. Dia adalah orang Indonesia pertama yang menerbitkan kumpulan buku
pantun dengan judul “Perhimpunan Pantun Melayu”, diterbitkan oleh W Bruining,
Batavia, tahun 1877, dalam tulisan aksara Arab Melayu (Jawi) dan Latin.
Sayangnya, data tentang tokoh pantun tersebut belum ada.
III. Penutup
a. Kesimpulan
Pada masa kolonial Belanda, Tanjungpinang ditingkatkan
statusnya menjadi pusat pemerintahan dari Residentie
Riouw pemerintah Hindia-Belanda. Kemudian
di awal kemerdekaan Indonesia, menjadi
Kabupaten Tanjung Pinang. Setelah menjadi Kota Administratif - Kabupaten Tanjung Pinang hingga tahun 2000, berdasarkan
UU Nomor 5 Tahun 2001, pada tanggal 21 Juni 2001, statusnya menjadi Kota
Tanjungpinang. Pusat pemerintahan yang semula berada di pusat Kota
Tanjungpinang di pemukiman padat penduduk kemudian dipindahkan ke Senggarang (bagian utara kota) sebagai pusat pemerintahan. Hal ini
ditujukan untuk mengimbangi kesenjangan pembangunan dan kepadatan penduduk yang
selama ini berpusat di kota lama (bagian barat kota).
http://indrahimessi.wordpress.com/category/tanjungpinang/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tanjungpinang#Sejarah